...:" Selamat Datang Di BlogQ ":... ...:"Welcome to My Blog ":...

Kamis, 28 Agustus 2008

½ hari di Cibodas

Jumat, 15 Agustus 2008, kami rombongan pegawai PUSLIT BIOTEKNOLOGI LIPI yang berjumlah 20 orang, diberi fasilitas untuk refreshing ke kebun raya Cibodas kabupaten Cianjur. Buat saya ini untuk ketiga kalinya menginjakkan kaki di Objek wisata yang tak kalah indah dan asrinya dengan kebun raya Bogor yang lebih terkenal. Selain iklim yang sama dengan iklim Puncak , di kebun raya Cibodas terdapat sebuah objek wisata menarik yaitu Air terjun yang bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Tentu saja kami bertekad ke sana, apalagi banyak dari anggota rombongan belum pernah melihat keindahan Curug Cibodas ini. Lelah dan letih karena perjalanan yang berbatu & naik turun, segera terobati begitu suara gemericik air mulai terdengar. Objek wisata air terjun Cibodas ternyata salah satu tempat favorit bagi pengunjung kebun ini. Hari jumat yang merupakan hari kerja saja, cukup banyak pengunjung datang dan pergi ke tempat ini, apalagi kalau hari libur, tak terbayangkan penuhnya dengan pengunjung yang ingin bersenang-senang di sini. Dalam hati saya bersyukur datang bukan pada hari libur, sehingga masih bisa menikmati keindahan tanpa harus berebutan dengan pengunjung lain yang ingin sekedar menceburkan kaki ke dalam genangan airnya.
Tidak terasa sudah 2 jam lamanya kami bermain & berfoto. Puas menikmati dinginnya air & mngambil foto, akhirnya rombongan kembali menuju tempat berkumpul semula (pool bus wisata). Masih ada setengah hari buat beraktivitas di kantor, jadi kami memutuskan kembali ke kantor di Jl. Raya Bogor Km 46 Cibinong, yang bisa ditempuh hanya 1 jam perjalanan saja dari Kebun raya Cibodas. (28/8/08)

Selasa, 19 Agustus 2008

PRO KONTRA TERAPI URIN

Lazimnya, air seni atau urin dianggap kotor karena merupakan hasil sisa dari zat-zat yang tidak diserap tubuh. Bahkan merupakan najis. Bagaimana dengan yang mempercayainya sebagai obat?
Sebagian masyarakat mempercayai bahwa air seni, alias air kencing, dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Dipandang berkhasiat, dan juga murah karena tidak membutuhkan biaya apapun, maka semakin menarik minat peminumnya. Orang pun berpaling kepada cara pengobatan yang disebut dengan terapi urin.
Terapi urin adalah meminum urin yang dikeluarkan pertama kali pada pagi hari (meskipun untuk pengobatan khusus, harus juga minum urin pada jam-jam tertentu). Mantan perdana menteri India Morarjibhai Desai merupakan pelopor terapi urin ini. Ia telah mulai terapi urin saat berumur 65 tahun, dan berlangsung selama 36 tahun sampai akhir hayatnya.
Bahkan salah satu artis kita, Vicky Burky juga merupakan penganut terapi urin. Vicky meminum urinnya setiap pagi. Dia percaya bahwa cara ini dapat membuat kesehatannya bertambah prima.
Sebenarnya terapi ini telah dikenal dan dilakukan di India sejak 5000 tahun lalu. Di China, tepatnya pada dinasti Han sekitar 1700 tahun lalu ditemukan catatan mengenai terapi urin.

KANDUNGAN URIN
Beberapa tulisan (termasuk buku-buku) yang sudah beredar di masyarakat setidaknya menyebabkan : bahwa tubuh mampu menyuling obat yang sangat hebat dan menyediakan serum antibodi yang sempurna.
Namun urin yang sehat hanya akan dikeluarkan oleh orang yang sehat-karena tidak mengandung bakteri dan tergolong steril. Baru beberapa saat setelah dikeluarkan, bakteri akan mengkontaminasi dan mengubah zat-zatnya seperti menghasilkan bau amonia.
Pemakaian urin sebagai obat terletak pada asam-asam fenolat sebagai zat pengawet yang mampu membatasi pertumbuhan bakteri (mikroorganisme) atau mematikan bakteri dalam flora usus. Secara signifikan urin yang sehat mengandung sejumlah garam mineral.

MANFAAT URIN
Dalam buku Terapi Autorin disebutkan bahwa : urin dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti kanker, maag, radang usus,asma, penyakit jantung, aritmia, tekanan darah tinggi/rendah, saluran kemih, kelenjar prostat membesar, rematik,radang sendi,lupus, mandul, osteoporosis, insomnia, epilepsi,sakit kepala, sakit pinggang, hepatitis, sirosis dan juga bisa membuat kulit darah, melancarkan kencing dan menghilangkan sembelit. Bukan main!. Bahkan dapat juga digunakan untuk luluran dan pijat. Bila itu semua benar, maka artinya urin itu all in one, bisa satu untuk semuanya.
Reaksi kontra terhadap terapi urin juga telah lama terdengar, baik kalangan agama maupun dunia kesehatan. Atau juga masyarakat awam yang hanya menggunakan nalar saja. Salah satu alasan yang dikemukakan adalah bahwa urin termasuk najis. Jadi tetap gunakan akal sehat demi menjaga kesehatan dan kenyamanan! Pilih alternatif pengobatan lain yang terbukti lebih klinis dan higienis.

BETUL URIN BISA MENGANDUNG VITAMIN DAN MINERAL. NAMANYA SAJA HASIL PEMBUANGAN KELEBIHAN PRODUK DI DALAM TUBUH, MISALNYA VITAMIN C DAN VITAMIN B. TETAPI UNTUK MENDAPAT VITAMIN C APAKAH ORANG HARUS MENGGANTI KONSUMSI JERUK/BUAH/SAYURAN LAINNYA DENGAN MINUM URIN?

DIKUTIP DARI: majalah kesehatan keluara
DOKTER KITA

Senin, 18 Agustus 2008

SENTUHAN ELOK PENYENGAT

Setelah menempuh perjalanan panjang dari kota tercinta Pekanbaru, akhirnya kami yang terdiri dari 8 orang sampai juga di pelabuhan Bintan sri indra pura kota Tanjung pinang. Sebenarnya perjalanan bisa ditempuh hanya dalam 12 jam saja dengan kapal ferri cepat, tapi menumpang kapal Gelatik merupakan pengalaman dan tantangan tersendiri buat kami. Bermalam di laut bagi saya adalah pengalaman pertama yang tak terlupakan, belum lagi harus berdesakan dengan sesama penumpang yang umumnya pedagang, serta harus transit di pulau selat panjang, karena gelatik hanya membawa penumpang sampai disini saja. Untuk sampai ke tanjung pinang ada beberapa daerah kepulauan yang harus dilewati yaitu Selat panjang, Tanjung Balai Karimun, Batam terakhir Tanjung pinang. Selain membawa manusia, kapal ini juga memasukkan binatang-binatang ternak milik penumpangnya, tentu saja mereka ditempatkan dekat dek yang berbeda, namun bau khas binatang-binatang itu tetap bisa dicium oleh semua penghuni kapal.
Aroma laut dan bau amis menyambut kedatangan kami. Baru saja turun dari kapal , para calo-calo pengangkut barang berbondong-bondong menyerbu menawarkan jasanya. Tentu saja kami tidak tergoda, tas dan barang-barang bawaan tetap kami bawa masing-masing ke mobil yang sudah menanti di luar pelabuhan. Tanjung pinang terletak di pulau Bintan merupakan ibu kota provinsi kepulauan Riau. Beragam kultur budaya suku dengan bahasa melayu yang masih tergolong klasik dan sedikit unik terdengar di telinga orang-orang dari luar kota, memiliki daya tarik tersendiri. Banyak juga ditemui warga negara keturunanTionghua yang tentu saja fasih berbahasa melayu. Dekat dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura memberi keuntungan tersendiri buat kemajuan kota ini. Ada beberapa tempat wisata menarik di kota ini, antara lain: pulau Penyengat yang berjarak kurang lebih 8 mill dari pelabuhan, juga ada pantai Trikora dengan pasir putihnya.
Salah satu tempat wisata yang kami kunjungi adalah pulau penyengat yang dapat dituju menggunakan perahu mesin dari pelabuhan selama kurang lebih 45 menit. Ada pengalaman lucu ketika kami berada di perahu menuju pulau ini, pengemudi perahu menyarankan untuk meminum air laut yang dilalui, konon akan mengurangi resiko bagi yang mabuk laut. Kami hanya tersenyum , tapi tak satupun dari kami yang melakukan saran si bapak tersebut. Kami lebih memilih berkonsentrasi menikmati perjalanan yang sesekali melewati ombak-ombak kecil yang menggoyangkan perahu.
Dari kejauhan menjelang tiba di pulau indah ini, sudah tampak menara-menara mesjid yang hanya berjarak sekitar 50m dari dermaga pulau. Minaret mesjid yang dibangun tahun 1818 itu merupakan bangunan tertinggi di pulau ini. Nuansa kuning dan hijau yang identik dengan warna khas melayu tentu saja terlihat dominan pada bangunan mesjid yang berkonstruksi putih telur ini. Suasana lingkungan tampak asri, udara bersih dan segar melengkapi kenyamanan pulau ini, ditambah lagi keramah-tamahan penduduk setempat sehinnga membuat para pelancong betah berlama-lama menikmati keindaha pulau eksotis ini. Tidak seperti daerah-daerah dekat laut umumnya yang biasanya berhawa panas, penyengat berhawa sejuk dan segar. Berbagai jenis pepohonan tumbuh subur di pulau yang berpenduduk sekitar 2.071 jiwa tersebut. Tidak ditemukan adanya bangunan hotel ataupun penginapan-penginapan yang umum tersedia di daerah-daerah wisata, hal ini disebabkan untuk mencegah masuknya arus kebudayaan dan pergaulan dari daerah lain. Biasanya warga setempat bersedia menerima pengunjung untuk beristirahat di rumah mereka. Begitu juga dengan rombongan kami.

Asal usul cerita rakyat, kata ”penyengat” diambil dari nama sebangsa serangga yang memiliki sengat. Dalam buku Salasilah pulau Penyengat Indera sakti karya Lukmanul Hakim Putera, jenis hewan penyengat tersebut adalah Ropalidia spp, Vespa auravia & Provespa Anomala. Alkisah pulau ini pernah dikunjungi pelaut. Saat mengambil air minum mereka diserang ratusan serangga berbisa berukuran sekepalan tangan, sampai tubuh mereka bengkak-bengkak. Binatang dan pulau tersebut akhirnya dijuluki dengan nama penyengat. Sekarang tidak dijumpai lagi serangga yang biasanya bersarang di dalam tanah tersebut disekitar pulau ini.
Puas mengitari dan mendokumentasikan bangunan mesjid ( biasa juga disebut istana Penyengat), kami yang diantar berjalan kaki, akhirnya sampai di komplek makam keluarga istana. Makam yang paling terkenal adalah makam Raja Hamidah, yang juga dikenal sebagai Engku puteri, permaisuri Sultan Mahmud Syah III yang berkuasa di Riau Lingga pada tahun 1760-1812. menurut hikayat pulau penyengat merupakan emas kawin yang diberikan Sultan Mahmud Syah III ketika menikahi Raja Hamidah. Sekitar Bangunan makam terdapat kain-kain berwarna kuning dan hijau. Batu nisannya dibungkus dengan kafan putih menguatkan kesan keterpeliharaan dari makam ini. Suasana komplek pemakaman sepi dari pengunjung. Makam yang dikelilingi bangunan tua dengan arsitektur kolonial Belanda cukup untuk membuktikan bahwa pulau ini memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Tujuan perjalanan berikutnya adalah daerah perbukitan nan indah yang disebut Bukit Kursi, selain pesona pemandangan yang elok, di bukit ini terdapat beberapa meriam tua di penjuru pulau. Kami diperbolehkan untuk duduk-duduk di atas meriam sambil menikmati pemandangan dan laut. Angin bertiup sepoi-sepoi membuat suasana terkesan damai. Capek dan lelah berkeliling serasa hilang oleh sejuknya tiupan angin.

Wisata di pulau eksotis ini berakhir menjelang maghrib. Esok paginya rombongan kami akan kembali ke kota Tanjung pinang, tentu saja sebelumnya membeli kenang-kenangan berupa souvenir khas penyengat, seperti gantungan kunci, bingkai foto, cermin dinding yang semuanya dihiasi binatang- binatang laut seperti, rumah siput/gonggong serta kalung dan gelang dari batu-batu indah yang harganya cukup terjangkau. Neng Herawati