...:" Selamat Datang Di BlogQ ":... ...:"Welcome to My Blog ":...

Kamis, 26 Februari 2009

8 Langkah Untuk Tidur Nyenyak

Para ahli yakin bahwa tidur malam yang nyenyak hanya diperlukan beberapa penyesuaian kecil. Bukannya sesuatu yang rumit tapi cukup hanya dengan bersikap konsisten.
LifestyleRoll - Dengan tips ringan berikut dan pelaksanaan yang konsisten dalam enam minggu, Anda akan merasakan tidur yang lebih nyenyak, tenang dan menyegarkan.Tetaplah mengikuti jadwal. Tubuh manusia membutuhkan rutinitas tidur yang tetap, jadi cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Itu artinya tidak ada tidur siang, atau tidur balas dendam diakhir pekan.

Jika Anda tidak juga tertidur, keluarlah dari tempat tidur (pergilahke ruangan lain jika perlu), dan lakukan sesuatu yang tidak berisik. Jangan biarkan diri Anda tertidur di ruang lain selain kamar tidur Anda. Kembalilah ke tempat tidur begitu Anda merasa mengantuk, dan ulangi proses ini sesering yang dibutuhkan sepanjang malam. Kenakan pakaian untuk tidur. Kenakanlah apa yang Anda rasa nyaman,tapi jangan terlalu tebal. Suhu tubuh menurun saat tidur, dan meningkat sepanjang malam, lalu turun lagi sebelum Anda terbangun. Jadi carilah yang berbahan tipis. Gunakan tempat tidur yang sesuai. Berilah tubuh Anda dukungan yang dibutuhkannya saat tidur.Kurangi aktivitas sebelum jam tidur Anda. Berolahraga beberapa jam sebelum tidur bisa membantu Anda untuk lebih relaks. Jika dilakukan terlalu dekat dengan jam tidur Anda tubuh Anda malah akan terjaga.Keluarkan TV dari kamar tidur.


Penelitian yang dilakukan terhadapanak-anak yang memiliki gangguan tidur menunjukkan bahwa mereka yang memiliki televisi di kamar dan menontonnya sampai jatuh tertidur memiliki gangguan yang lebih besar. (Hal ini juga berlaku bagi dewasa) Jauhi kafein dan alkohol. Jangan mengkonsumsi cafein dan minuman beralkohol 4-6 jam sebelum tidur. Cafein menstimulasi otak, jadi hindari meminum kopi setelah makan malam. Alkohol mungkin membuat Anda lebih cepat tidur tapi efekburuknya membuat Anda mengalami tidur nyenyak yang lebih singkat dan membuat Anda terbangun di tengah malam. Hal ini juga terjadi pada rokok.Siapkan kamar tidur. Segera atasi suara ataupun sinar yang menggangu.Jika jam alaram Anda memiliki angka yang menyala dalam gelap, tutupi dengan kain. Turunkan suhu kamar, suhu bandan yang rendah bisa membuat Anda mengantuk. Gunakan kamar tidur hanya untuk tidur. Gunakan warna-warna yang menenangkan seperti hijau dan biru. Sebaliknya hindari warna merah,oranye, dan kuning yang bisa membuat Anda terstimulasi.


Konsumsi camilan yang bisa membuat Anda mengantuk. Camilan karbohidrat yang rendah lemak dan kalori bisa membuat Anda cepatmengantuk. Berikut beberapa yang bisa Anda coba:

-1 sampai 1/3 cangkir cereal untuk sarapan tanpa susu

-1 muffin kayu manis dan kismis

-1 mangkuk oatmeal instan dengan kayu manis dan rempah-rempah

-1 waffel seukuran selembar roti dengan 1 sendok makan sirup mapel.

Rabu, 25 Februari 2009

SEBUAH PENSIL

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat. "Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?" Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, "Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai." "Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi.
Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. "Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu. Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini." "Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini." Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil. "Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" . "Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.
Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik". "Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar". "Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu". "Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan". (by Paulo Coelho)

Senin, 16 Februari 2009

Orientasi CPNS 2008 Biotek LIPI































Orientasi diadakan di gedung Auditorium PUSLIT Bioteknologi LIPI Cibinong selama 3 hari mulai tanggal 11-13 Februari 2009....

(special thanks for Anky n yana atas hasil jepretannya)

Minggu, 15 Februari 2009

IF I ONLY HAD TIME.....

“Jangan Tuhaaaan jangan hukum aku… jangan ambil istriku… aku tak bisa hidup tanpa dia…. Ampuni aku Tuhaaaan.”
“Mas… mas… bangun, mimpi buruk ya ?”.
“Hah.. mimpi ???. Oh… syukurlah… Cuma mimpi.”
Kupandangi wajah disampingku yang sedang tersenyum, kucium dan kupeluk erat² takut Tuhan jadi melaksanakan niatNya dalam mimpiku tadi.
“Ayo… cepat bangun, sudah siang. Nanti terlambat ke kantor. Sarapan dulu baru mandi, semua sudah aku siapkan”. Lagi² suara perempuan itu menyadarkanku bahwa ini nyata, bukan mimpi.
“Hati² di jalan ya, selamat bekerja. Jangan lupa dimakan bekalnya, makan siang jangan terlalu banyak makan lauk yang digoreng, kan lagi panas dalam, katanya penuh sayang.”

Pelan² kujalankan roda kendaraan yang akan membawaku ke kantor, tempatku berkutat dengan kerja dan terkadang orang² yang menyebalkan. Tempatku mengharapkan bayaran setiap bulannya, tempatku memberikan pemikiran² terbaikku bagi perusahaan.

Lamat² kudengar syair lagu di radio “So much to do, if I only had time, if I only had time. Dreams to pursue, if I only had time, they’ be mine….. Since I met you I thought, Life really is too short... But loving you, so many things we could make true…. One whole century isn’t enough to satisfy me…….”

Tuhan, betulkah lagu itu masih berlaku bagiku ? Sudah terlalu banyak waktu yang Engkau berikan untukku tapi hanya kubiarkan berlalu sia².... If I only had time….. masihkah aku punya waktu untuk memperbaiki diriku Tuhan ? Tak terasa pelan² air mataku bergulir di pipi. Kembali teringat kata² lagu tadi “But loving you, so many things we could make true….” Seolah mimpi tadi malam kembali kualami….

Seharian aku berkutat dengan pekerjaanku terkadang teringatpun tidak aku dengannya. Yang ada di benakku, pastinya dia sedang mengurus rumah. Itu saja. Entah dia sudah makan, entah dia sakit ya aku tidak terlalu peduli… Toh aku sudah memberinya cukup uang pikirku … Waktu merangkak begitu cepat, pagi berganti siang, dan siang disusul sore akhirnya malam sudah diambang pintu menggantikannya. Jam berputar seakan berkejaran.

Jam tanganku menunjukkan waktu pukul 20.00 dan masih setumpuk pekerjaan yang harus selesai segera karena besok aku yang ditunjukkan untuk mewakili perusahaan dalam berpresentasi. .. Tiba² ponselku berbunyi “Hallo… ya… ada apa? Malam ini ? Dimana ?... Oke… oke aku datang, tunggu ya.” Si Badu memberitahuku bahwa ada kumpul² dengan beberapa teman di sebuah resto.

Akhirnya pukul 21.00 aku melesat meninggalkan kantor. Ah senangnya bertemu lagi dengan teman² lama. Ngobrol sana sini, tertawa ter-pingkal² waktu ada yang mengingatkan kejadian konyol yang kami lakukan dulu, hingga tak terasa jam tanganku menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Setelah berjanji akan bertemu lagi segera, dengan langkah gontai aku menuju tempat parkir, kupacu kendaraanku karena kantuk kian menyerang.

“ Sudah pulang mas ? Sudah makan ? Minummu pasti sudah dingin, biar aku ganti yang hangat ya ?”
Dengan ter-huyung² istriku keluar kamar dengan mata yang tidak bisa dipungkiri ngantuk berat….
Habis mandi, aku langsung masuk kamar untuk tidur.. Kulihat istriku dengan senyum berusaha menahan kantuknya menunggu aku selesai mandi.
“Mas capek ya ? Banyak pekerjaan ya sampai pulang larut, sudah makan?”
“Hmm..”, jawabku pendek. Tanpa babibu aku langsung tidur karena tenagaku terkuras seharian ini. Aku masih merasakan pijatannya, sampai aku terlelap tak ingat apa² lagi.

Keesokan harinya aku terkejut karena sudah jam 07 pagi sementara aku harus presentasi jam 08..00. Bagai kesetanan, kucari istriku. Dia kutemui di dapur sedang menyiapkan sarapan. “Sudah bangun mas ?”
“Apa susahnya sih membangunkanku lebih pagi ? Tahu enggak pagi ini aku harus presentasi seharusnya kamu tahu dong tugasmu. (Padahal bukankah tadi malam aku langsung tertidur pulas tanpa sempat memberitahu rencanaku pagi ini?) Cepet siapkan bajuku !!!”

Untunglah aku tiba 30 menit sebelum waktu presentasi.
Dua jam berlalu, akhirnya aku keluar dari ruang presentasi dengan perasaan lega karena semua berjalan dengan baik. Tiba² aku baru sadar perutku sudah berbunyi minta segera diisi karena belum sebutir pun nasi kutelan. Teringat bekal yang sudah dibungkus istriku karena melihatku ter-gopoh². Ketika dia memberikannya padaku, bukan terima kasih yang diterimanya, tapi bentakanku yang membuatnya tersentak “Kamu lagi, orang udah buru²begini malah ngerepotin aku pake disuruh bawa bekal segala. Makan aja sendiri !”

Rasa bersalah kian menghujam hatiku. Sambil berjalan menuju kantin, aku mengaktifkan kembali ponselku dan ada beberapa sms yang ternyata pesan dari istriku “Mas, hati-hati jangan ngebut ya. Tadi sekitar jam 05.30 saya sudah membangunkan mas karena menurut mas akhir² ini macetnya makin parah tapi mas tetap tidak bangun.”
Lalu disusul sms berikutnya “Mas, jangan lupa sarapan ya. Minum teh manis hangat juga”.
Tawa dan kesenangan bisa kubagi dengan teman² diluar sana. Selalu ada waktu untuk mendengarkan curhat mereka. Tetapi buat dia, orang yang hanya menerima segala ketidakadilan itu dengan diam, aku tidak pernah ada waktu. Yang kubawa pulang hanya kekesalan, keletihan dan ketidaksabaran karena terkadang dia kuanggap terlalu bodoh.. Jadi buat apa aku membicarakan pekerjaanku, kejadian² di kantor, teman²ku, toh dia tidak mengerti menurutku. Dan aku tidak membutuhkan sarannya untuk memutuskan apapun yang akan kulakukan, acaraku, dengan siapa aku ingin bertemu, atau bahkan penghamburan² untuk membayar semua kesenangan dan kebanggaan.

“Tuhaaan… ibliskah aku ? Monsterkah aku yang sudah tidak punya hati nurani ? Pendamping yang sudah kau berikan, permata yang amat berharga, sudah kucampakkan ke dalam comberan bukan kujaga serta kurawat baik². Sudah lupa daratankah aku?”

“Tuhaaan salahkah pendidikan yang telah kuterima sejak aku kecil hingga inilah caraku menghargai seorang istri ? Jika anak perempuanku diperlakukan seperti ini oleh suaminya, pasti hancur hatiku “.

“Tuhaaaan, ampuni aku. Ternyata tanpa kusadari aku telah berlaku kejam terhadap istriku. Perempuan yang dulu membuatku mau melakukan apapun demi mendapatkannya, namun kini ku-sia²kan.. Jangan ambil dia Tuhan, aku memerlukannya untuk mengajariku apa itu peduli, apa itu kerendahan hati, apa itu kepekaan, dan untuk menguatkanku menghadapi hari²ku. Dia sudah begitu tabah mendampingiku selama ini, tapi apa yang diperolehnya ? Apakah dia bahagia hidup bersamaku Tuhan ?”

Tak pernah kutanyakan apa yang dia ingin aku lakukan untuknya. Aku hanya membutuhkannya untuk mengurus keperluanku, padahal apa yang kumiliki saat ini kuyakini karena dia. Namun ia ternyata hanyalah sesuatu yang ada dalam kehidupanku. Dia bukanlah seseorang yang menjadi prioritas hidupku. Perempuan lemah yang hanya bisa menjerit dalam hati dan menggigit bibirnya keras² agar tangisnya tak terdengar. Perempuan yang hanya menelan segala kepiluan dalam bisu. Padahal seharusnya aku selalu ada untuk melindunginya.
Apa yang harus kukatakan jika aku mati dan ENGKAU bertanya padaku TUHAN,” Apakah engkau suami yang baik? AKU akan mengambil istrimu kembali karena KU lihat engkau tidak memerlukannya lagi. Biarlah dia bahagia bersama KU di surga.”

So much to do, if I only had time… only time..
Istriku, maafkan aku sayang .. Aku suami tak tahu diri. Beri aku kesempatan untuk menebus kesalahanku selama ini. Pandanganku kian kabur oleh air mata. Tiba² ponselku berbunyi ada sms yang masuk… ternyata dari kakak iparku, isinya “Istrimu mengalami kecelakaan tadi waktu menyebrang di depan pasar. Dia ada di ICU RS …..”
Aku menjerit sekuat tenagaku ‘”Tuhaaaaaan ………..”

(Sweet memory of my beloved wife, diterjemahkan oleh : Singgaraningnyowo
Disadur dari sebuah artikel majalah wanita )

Kamis, 05 Februari 2009

Mengapa Wanita Menangis?

“Kenapa ibu menangis?” Tanya seorang anak kepada ibunya.
“Karena aku seorang wanita,” jawabnya.
“Aku tidak mengerti,” katanya. Ibunya memeluknya dan berkata,”Kamu tidak akan pernah tahu, tapi itu tidak jadi masalah.”
Tak lama kemudian anak itu bertanya pada ayahnya, “Mengapa ibu menangis tanpa alasan yang jelas?”
“Semua wanita menangis tanpa alasan,” hanya jawaban seperti itulah yang dapat diberikannya.
Anak kecil itu tumbuh menjadi seorang pria, masih tetap bertanya-tanya mengapa wanita menangis.


Akhirnya dia bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, kenapa wanita mudah menangis?”
Tuhan menjawab…..
Ketika Aku menciptakan wanita, aku putuskan dia harus istimewa. Aku membuat pundaknya cukup kuat untuk memikul beban kehidupan; namun aku membuat lengannya cukup lembut untuk memberikan kenyamanan…..
Aku berikan kekuatan batin untuk menanggung persalinan serta penolakan yang sering kali dialaminya, bahkan dari anak-anaknya sendiri…..
Kuberikan padanya ketangguhan sehingga memungkinkannya merawat keluarga dan teman-temannya, bahkan ketika semua orang menyerah karena penyakit dan kelelahan, dia tidak mengeluh…..

Kuberikan kepekaan padanya untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apapun. Bahkan ketika anak-anaknya sangat mengecewakannya…..
Dia memiliki kekuatan istimewa yang menenangkan tangis anaknya serta mengatasi kegelisahan dan kekhawatiran anak remajanya…..
Kuberikan kekuatan untuk merawat suaminya, walau dia melakukan kesalahan. Dan Aku menciptakannya dari rusuk laki-laki untuk melindungi hati suaminya…..
Kuberikan kearifan agar mengetahui bahwa seorang suami yang baik tak kan pernah menyakiti isterinya, tapi kadang-kadang menguji ketegaran serta ketabahan isterinya untuk terus mendampingi suaminya tanpa ragu…..

Untuk semua kerja kerasnya ini, Aku juga memberi dia air mata untuk dicucurkannya. Ini adalah yang dibutuhkannya untuk meringankan bebannya, dan ini adalah satu-satunya kelemahannya…..
Ketika kamu melihatnya menangis, katakan padanya betapa kamu mencintainya, dan menghargai semua yang telah dilakukannya bagi banyak orang, dan walaupun mungkin dia masih tetap menangis, tapi sesungguhnya kamu telah membuat hatinya terhibur…..
Dia sungguh istimewa +++